eLZIS Karim menyalurkan zakat, infaq, dan shodaqoh Anda melalui kegiatan-kegiatan dakwah dan program-program seperti:
Merupakan program pemberian beasiswa untuk putra-putri terbaik yang melanjutkan pendidikan agama di pondok pesantren seperti dalam program Ayo Mondok! maupun sekolah umum. Para penerima beasiswa diharapkan dapat menjadi penerus perjuangan syiar Islam dan menebarkan manfaat bagi sesama.
Merupakan program kemanusiaan untuk memberikan santunan kepada warga yang tidak mampu (seperti janda, yatim, atau dhuafa yang tidak memiliki tunjangan finansial).
Merupakan program pemberian modal untuk memunculkan dan membimbing para pengusaha-pengusaha mandiri sehingga pengentasan kemiskinan dapat dilakukan secara terus-menerus..
eLZIS CARE

Dengan modal yang tersisa Bu Rini dan suami membulatkan tekad untuk membuka warung kopi. Banyak suka dan duka dalam menjalani usaha ini. Mulai dari warung yang ramai pembeli hingga ramai orang yang hanya main kartu di warung yang membuat resah Bu Rini dan suami. Akhirnya Bu Rini mengajukan permohonan kerjasama di eLZIS KARIM dalam bidang pengembangan ekonomi yaitu program MITRA BINA Produktif. Di program ini, selain mendapatkan bantuan modal Bu Rini juga mendapatkan pendampingan pengembangan ekonomi melalui Infaq produktif dengan tujuan kemandirian di bidang ekonomi. Semoga segala bentuk ikhtiar mulia kita dalam pengembangan kemandirian ekonomi umat dapat dirasakan manfaatnya untuk seluruh lapisan masyarakat.


Begitu banyak cara Allah untuk menyapa, mengingatkan dan menegur kita dengan cara yang indah, seperti takdir yang dialami oleh Bapak Abdul Wahid, sekitar 4 tahun lalu Beliau mengalami tabrak lari yang mengakibatkan Beliau harus merelakan kaki kirinya diamputasi. Dengan kondisi yang kurang sempurna tidak membuat Bapak 1 orang putra ini berputus asa. Dibantu 2 orang temannya yang sesama disabilitas membuat kemoceng untuk dijual. Beliau berangkat dari Kota Pemalang Jawa Tengah dengan membawa puluhan kemoceng untuk dijual. Suka duka telah banyak Beliau rasakan, tapi semua itu tidak menyurutkan langkah Beliau untuk tidak menyerah dengan keadaan dan bangkit dari keterpurukan, yang terpenting dari semuanya yang patut kita contoh adalah Beliau tidak ingin berharap kepada makhluk, karena Beliau yakin hanya Allah yang akan mencukupi. (perjumpaan dengan Bpk Abdul Wahid di Masjid Al Hidayah Desa Kemambang Pucang Sidoarjo, Bada Shalat Dhuhur )

Bpk. Kasnadi, 81 Tahun, pedagang makanan ringan.
Setitik cahaya harapan kehidupan. Bapak Kasnadi (81 tahun) beliau mengenalkan dirinya. Seutas senyum yang menghiasai wajah yang sudah tidak muda lagi. Tenaga yang sudah tak sekuat dulu. Namun semangat beliau untuk bekerja tetap semangat dan antusias. Meski kendati seperti itu beliau tidak berpangku tangan mengharap belas kasihan. Bapak empat anak ini, berjualan disebelah barat gapura Desa Kenongo Tulangan. Rutinitas dagang tetap Beliau tekuni meski dengan hasil yang tidak seberapa. Orang tua yang berdomisili di Desa Belahan Utara Mojosari Mojokerto ini meyakini bahwa setiap ikhtiar yang dijalani cepat atau lambat pasti akan menampakkan hasil dan membuahkan keberkahan.

BPK ABDURROHMAN, TUKANG TAMBAL BAN
Tukang Tambal ban dan menjual bensin eceran ini bernama bapak Abdurrohman. Bapak empat anak ini biasanya berangkat ke kiosnya jam 06.00. beliau mangkal di sebelah timur perempatan lampu merah sebelah selatan pabrik maspion 2 desa Karangbong Gedangan. Penghasilan perhari berkisar 60ribu sampai 70ribu, dari penghasilan beliau sebagai tukang tambal ban, bapak abdurrohman bisa menyekolahkan putri bungsunya di pondok pesantren. Beliau yakin dengan semua rezeki yang sudah disiapkan Allah SWT untuknya. Min Haitsu Laa Yahtasib, seperti halnya keyakinan pak Abdurrohman, kebetulan saat tim fundrising eLZIS Karim melintas di daerah Gedangan terlihat pak Abdurrahman yang sedang menunggu pelanggan mampir. Dihampirilah pak Abdurrahman dan mendapat uang kaget dari eLZIS Karim. Semoga berkah…..
MITRA BINA eLZIS KARIM

( 29 tahun ) adalah seorang pemuda pekerja keras, jiwa wirausahanya terasah berkat pengalamannya bekerja di Kedai roti bakar 543 di daerah Sukolilo Surabaya selama 2 tahun sambil kuliah jurusan teknik mesin di Universitas 17 Agustus Surabaya.
Ketika pandemi Covid, pemuda yang berdomisili lengkap di desa Lumbang Sawocangkring Wonoayu Sidoarjo ini pindah ke restaurant ayam bakar Dewata di sebelah barat Transmart. Sidoarjo selama 1 tahun. Keinginan untuk membuka usaha sendiri terus teringang kuat. berbekal uang tabungan akhirnya Mas Caca membuka usaha kedai kopi dan roti bakar ONLINE COFFEE di Jalan raya Anggaswangi disebelah selatan puskesmas Sukodono. Semoga sinergi dengan eLZIS KARIM kedai milik Mas Caca semakin laris dan ramai pelanggan.
