Sejarah Lembaga

“Jam’iyah Dirosah Qur’aniyah” LPPQ Al-Karim adalah Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Al-Qur’an yang didirikan dan diasuh oleh DR. KH. Muhammad Sholeh Qosim, M.Si. dengan kesekretariatan bertempat di Jl. Raden Patah Gg. II No.50, Daleman Kelurahan Pekauman Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo yang sekaligus rumah kediaman dari Kiai Sholeh sendiri (panggilan akrab DR. KH. Muhammad Sholeh Qosim). LPPQ Al-Karim Jawa Timur bermula dari sebuah pengajian rutin al-Qur’an setiap sabtu malam minggu yang dilakukan setelah shalat magrib dan diadakan pertama kali sekitar awal tahun 1992 di bilik ruang  Madrasah Ma’arif Jogosari Jl. Raya 92 Pandaan Kabupaten Pasuruan, dengan beberapa jama’ah (santri) yang hadir untuk saling membaca al-Qur’an secara bergantian (taddarus), saling menyimak satu sama lain, dan saling mengingatkan di bawah bimbingan Kiai Sholeh, yang saat itu beliau merupakan salah satu guru pengajar di Madrasah Ma’arif tersebut.

Jama’ah pengajian dikelompokkan sesuai dengan angkatan dan kemampuannya. Dari kelas dasar dengan materi tahqiq juz ‘amma, tadarus. tarjim dan seterusnya. Setelah santri membaca al-Qur’an bergantian, Kiai Sholeh membacakan makna atau tafsir arti ayat per ayat al-Qur’an dengan menggunakan terjemah pegon Arab Melayu.

Diantara orang-orang yang menjadi jama’ah awal LPPQ Al-Karim Jawa Timur adalah (alm) Bapak Hari, (alm) Ibu Susi Hariyati, Romlah, Khuriyah, Linda, Huda, Mukhzamila, Yeni, Abdullah, Pak Umar, Padil, Bapak Nahwan, Maksudi, Rofi`in. Dan ada beberapa dari santri pesantren At-Thohiriyah Magersari Pandaan yang juga ikut aktif dalam pembinaan LPPQ Al-Karim Jawa Timur diantaranya Nurkholis, Nanang dan beberapa orang lainnya. Materi tambahan lainnya setelah tadarus al-Qur’an adalah tajwid, fiqh,tauhid, dan dasar-dasar tasawwuf.

Beberapa kitab yang menjadi pegangan antara lain: Hidayat al-Sibyan, Shifa’ al-Jinan, Tuhfat al-Atfal, Mabadi’ fiIlm at-Tajwid, Mabadi’ al-Fiqhiyyah, Safinat al-Sulam, Bulugh al-Maram, Aqidah al-Awwam, Bidayah, Jawahir al-Kalamiyyah, al-Aqidah al-Islamiyah, Wasaya, Washiyat al-Mustafa, Arba’in An-Nawawiyyah, Lubab al-Hadith, dan kitab salaf lainnya. Kitab-kitab tersebut diperoleh ketika menimba ilmu di pondok pesantren, salah satunya adalah Pondok Pesantren Al-Mu’awwanah di bawah asuhan KH. Romli (alm) salah satu ulama kharismatik di Sidoarjo.

Kemudian pada bulan September tahun 1998 Kiai Sholeh Qosim berpindah dari Pandaan dan menetap di Sidoarjo, kemudian beliau meneruskan kegiatan pengajian yang telah berjalan di Pandaan dengan membuka kegiatan pengajian di rumah mertuanya  H. Ismail di Jalan Raden Patah Gang II Daleman Kelurahan Pekauman Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo, dan pada tahun 2007 pindah dan bertempat di Jalan Raden Patah Gang I No. 50 Daleman, yang sekaligus menjadi kediaman beliau.

Jama’ah yang hadir untuk mengikuti kegiatan pengajian cukup variatif, yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, ada juga yang berprofesi sebagai tukang ojek, pedagang, petani, buruh pabrik, guru, PNS juga ibu-ibu lanjut usia. Mereka mengikuti pengajian semata-mata untuk menambah ilmu dalam hal keagamaan. Kegiatan pengajian tetap berlangsung meskipun ketika musim hujan lebat. Ketekunan, keikhlasan serta keistiqomahan para jama’ah dalam mengikuti pengajian sangat besar bahkan para jama’ah pun tetap datang walaupun rumahnya jauh dari tempat pengajian.

Kemudian dalam upaya untuk mendapat tambahan ilmu tentang metode dan tata cara belajar mengajar Al-Qur’an, untuk anggota jama’ah sendiri yang sebagian besar adalah orang dewasa itu, LPPQ Al-Karim Jawa Timur sering mengadakan penataran, pelatihan dan pembinaan. Di antaranya Penataran Metode Iqro’, al-Barqi, Qiro’ati, Bil Qolam, at-Tartil, dan Metode Cepat baca kitab salafi “Amtsilati”. Pada awal pengenalan metode pembelajaran, LPPQ Al-Karim Jawa Timur pernah mendatangkan KH. M. Bashori Alwi dari Pesantren Ilmu Qur’an (PIQ) Singosari Malang untuk mentashih bacaan Al-Fatihah yang sampai sekarang masih aktif dalam pembinaan Al-Qur’an di LPPQ Al-Karim. Setelah lima tahun berlangsung di rumah mertua Kiai Sholeh Qosim kemudian kegiatan pengajian itu dilaksanakan di rumahnya sendiri sekitar 100 meter sebelah barat rumah mertua dengan alamat yang sama, sekaligus sebagai tempat sekretariat kegiatan LPPQ Al-Karim Jawa Timur. Meskipun sudah berkeluarga, Kiai Sholeh masih tetap aktif dalam mengajar al-Qur’an jama’ah yang berada di Pandaan dan kegiatan pengajian tersebut tetap berjalan hingga sekarang, bahkan meluas hingga Bangil, Beji, Prigen Gempol, Sukorejo dan sekitarnya.